Racking System
Apa Warehouse Racking System dalam Pergudangan?
Dalam pergudangan, penataan barang yang baik sangat diperlukan. Selain agar gudang terlihat lebih rapi, menata gudang yang baik juga akan mengatasi masalah pergudangan seperti dalam hal penempatan barang serta menghindari barang tercampur dengan barang lain.
Oleh karena itu, tersedianya sistem rak atau racking system merupakan elemen terpenting yang perlu dipertimbangkan oleh para pemilik usaha. Sistem racking inilah yang akan menjadi tempat menyimpan barang atau produk-produk yang dijual dengan rapi dan tentunya aman. Jika tidak ada sistem racking, tentu saja gudang akan berantakan.
Kebanyakan pemilik usaha cenderung untuk mengabaikan racking system ini dan membiarkan barang-barang yang masuk ke gudang bertumpuk begitu saja terutama dalam strategi pemasaran di bulan ramadhan yang cukup sibuk. Hal ini membuat para staf gudang akan kesulitan untuk melacak mana barang yang masuk lebih dulu dan mana barang yang harus dikeluarkan. Hal tersebut juga dapat memperlambat proses aktivitas pergudangan.
Racking System INDONESIA – BUMIMULIA

Elemen terpenting dalam sebuah gudang adalah tersedianya racking system (sistem rak). Racking system inilah yang menjadi tempat utama untuk menyimpan barang-barang dengan aman dan rapi. Racking pun memiliki jenis-jenis yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan kegunaannya masing-masing. Karena tidak semua barang cocok disimpan dengan metode racking system yang sama.
Pallet Racking Spesifikasi Sesuai Kebutuhan
Membangun racking system yang baik memang bisa membantu dalam hal pengelolaan gudang terutama untuk para pebisnis makanan karena produk-produk yang dijual merupakan produk yang memiliki batas waktu atau tanggal kadaluarsa tersendiri. Jadi, sistem manajemen rak yang digunakan pun tidak bisa sembarangan dan membutuhkan gudang khusus yang dilengkapi dengan peralatan dan manajemen yang khusus pula untuk memaksimalkan sistem gudang.
Berikut ini beberapa jenis sistem rak yang bisa jadi referensi Anda dalam memilih racking system yang tepat untuk bisnis Anda di antaranya:
Heavy Duty Racking
Heavy Duty Racking adalah sebuah gudang besar dan kokoh yang mampu menahan stok barang dalam jumlah banyak dengan bobot yang berlebih. Rak Heavy Duty Racking ini mampu menahan beban hingga 16.000 sampai 20.000 Kg per kolom.
Sistem rak yang dapat digunakan jenis rak Heavy Duty Racking ini di antaranya:
- Selective Pallet Racking: sistem rak ini merupakan sistem rak yang paling sering digunakan untuk hal pergudang karena memiliki kapasitas yang cukup banyak dan penempatan yang fleksibel.
- Double Deep SPR: kapasitas sistem rak ini mampu menyimpan barang dua kali lipat dibandingkan dengan sistem Selective Pallet Racking. Hal ini membuat sistem rak gudang Double Deep SPR ini juga memiliki harga rak gudang yang cenderung cukup mahal dan menguras biaya.
- Drive In Racking: sistem rak ini digunakan untuk menumpuk barang yang tidak disimpan. Jenis ini biasanya digunakan untuk menyimpan barang yang jadwal masuk dan keluarnya tidak terlalu ketat.
Medium Duty Racking
Medium Duty Racking merupakan rak yang memiliki kapasitas medium dan cocok untuk menyimpan box berukuran sedang. Hal ini karena sistem Medium Duty Racking ini hanya mampu menampung barang dengan beban 300 Kg sampai 1.200 Kg per kolom. Rak ini juga dapat disesuaikan kembali sesuai dengan kebutuhannya.
Sistem rak yang dapat digunakan yaitu: Longspan Racking System: sistem rak ini terbuat dari bahan yang cukup kuat, namun sayangnya tidak sekuat dengan sistem Medium Duty Racking.
Light Duty Racking
Kapasitas yang dimiliki oleh sistem Light Duty Racking ini tidak sebesar dengan kapasita Heavy Duty Racking serta Medium Duty Racking. Hal ini karena beban yang dapat diterima oleh rak ini mencapai kurang dari 400 Kg per kolom. Proses penyusunan rak ini juga cenderung lebih mudah.
Sistem rak yang dapat digunakan yaitu: Boltless Shelving System: sistem rak ini biasanya digunakan untuk menyimpan berbagai jenis barang seperti yang digunakan di supermarket atau swalayan.
Pallet Racking
1. SPR (Selective Pallet Racking)
Selective Pallet Racking merupakan salah satu dari jenis rak yang paling popular dan lebih sering digunakan dalam gudang. Sistem rak seperti ini sangat cocok untuk barang-barang yang sudah dikemas dan berukuran cukup besar. Sistem rak ini juga sangat cocok untuk menata semua barang yang ada dalam gudang dari segala jenis ukuran dan berat palletnya. Keuntungan dalam menggunakan palet seperti ini adalah dapat menampung lebih banyak barang karena memiliki tinggi yang lebih banyak.
Selective Pallet Racking merupakan racking system yang sangat hemat biaya, mudah untuk di implementasikan dan di sesuaikan dengan kebutuhan penempatan barang dan juga menyediakan kapasitas penyimpanan yang tinggi dan akses mudah ke semua palet.
Sistem rak palet selektif menyediakan akses mudah ke semua produk setiap saat – penting jika persediaan cepat habis dan diisi ulang (disebut perputaran cepat). Sistem rak pallet selektif umumnya digunakan dalam aplikasi distribusi “kotak besar”, serta di ruang inventaris toko ritel, aplikasi penyimpanan dingin, toko grosir, dll.
Karakteristik dari Selective Pallet Racking / SPR:
- Akses untuk individu ke semua palet sesuai dengan ketinggian gudang.
- Tercapainya rotasi perpindahan stok barang dengan mudah.
- Beam rak dapat di atur untuk mengakomodasi variasi ketinggian palet.
- Kompatibel dengan banyak material handling pendukung.
- Toleransi untuk ketinggian rak lebih dari 10m.
- Palet di level bawah dapat di tempatkan di lantai.
- Beam dapat di tambahkan untuk lokasi rak paling rendah / bawah.
- 95% lokasi dapat di gunakan untuk palet. 100% aksesbilitas untuk rotasi barang/palet.
- Type Selective Pallet Racking, cocok untuk jenis barang yang banyak dengan SKU yang banyak.
Utilitas Selective Pallet Racking /SPR :
- Rata-rata lokasi/pallet yang dapat di gunakan/terpakai : 95%
- Aksessibilitas secara langsung : 100%
- Stok rotasi barang : Baik
2. DDR (Double Deep Racking).
Sistem rak seperti ini juga sangat memungkinkan untuk menyimpang barang-barang yang lebih banyak sekitar 30% dari selective pallet racking. Hal itu dikarenakan penyusunan rak yang memang dirancang untuk menyimpan dua baris standar SPR dan dua bagian belakang lalu digabungkan menjadi satu. Jenis rak seperti ini sangat cocok untuk metode penyimpanan barang-barang LIFO (Last in First out) yang mana barang-barang yang terakhir kali dimasukan adalah berupa barang yang akan segera dikeluarkan.
Double Deep Racking system membutuhkan penggunaan truk forklift dengan jangkauan pantograph ganda yang dapat di perpanjang untuk melakuan pengambilan pallet bagian dalam dalam sistem ini. Double Deep Racking meningkatkan kepadatan penyimpanan / densitas pallet dengan mengurangi jumlah gang/lorong/aisle pembatas antar racking sehingga di dapatkan densitas kerapatan rak yang lebih tinggi. Ketinggian racking di batas hanya setinggi 9 meter, di sebabkan oleh beban tonase pallet.
System double Deep Racking ideal untuk bisnis di mana hanya mempunyai jumlah SKU yang sedikit, tetapi mempunyai jumlah volume barang yang tinggi, 1 SKU hanya pada pallet yang sama. Pada tingkat atas dapat di pasang dengan rel pemandu dari depan ke belakang untuk membantu operator truk forklift untuk menemukan dan menempatkan pallet. Sistem ini bermanfaat ketika throughtput / keluaran rendah, sementara perpindahan pallet tidak signifikan.
Karakteristik dari Double Deep Racking:
- Kepadatan penyimpanan / Densiti meningkat di bandingkan sistem Selective Pallet Racking.
- Aksesbilitas terhadap pallet turun 50% bila di bandingkan dengan Selective Pallet Racking.
- Barang selalu tersedia di lokasi rak, tersedia hingga 90%
- Sesuai apabila di gunakan di mana setiap SKU pada tiap pallet berbeda. 1 pallet hanya terdiri dari 1 SKU.
- Cocok untuk penyimpanan barang dengan volume yang besar tetapi dengan jumlah SKU yang sedikit.
Utilitas Double Deep Racking :
- Rata-rata lokasi/bin yang dapat di gunakan/terpakai : 90%
- Aksessibilitas secara langsung : 50%
- Stok rotasi barang : Sedang / medium
- Di sarankan SKU di pallet yang berbeda
3. Cantiliver Racking System.
Sistem Cantiliver adalah berupa rak gudang yang memang dirancang secara khusus untuk menyimpan barang-barang yang panjang seperti kayu, ban, tiang, tabung, karpet, atau barang-barang lain yang memiliki ukuran panjang dan proposional. Rak akan didesain untuk disesuaikan dengan bentuk dan ukuran dari barang-barang tersebut. sehingga tidak akan menyebabkan terjadinya kesulitan pada saat proses penyimpanan barang dalam gudang.
4. Drive in Racking System.
Untuk barang yang tidak bisa disimpan dengan cara ditumpuk antara satu dengan lainnya, ini merupakan metode racking yang sesuai. Sistem seperti ini sangat cocok untuk menyimpan barang-barang yang tidak memiliki jadwal keluar masuk barang yang ketat. Metode seperti ini juga akan mampu mengoptimalkan luas gudang dengan mengurangi luas lorong, sehingga sangat cocok untuk penyimpanan dalam skala yang lebih besar.
Drive-In Racking di rancang untuk dapat memenuhi kebutuhan densitas penempatan pallet dalam jumlah besar dengan membuat rendah rotasi dan akses. Diperlukan struktur yang stabil di bagian belakang atau rak di mana menyediakan akses Drive-In dari satu sisi saja. Karena sistem drive-in hanya memiliki satu pintu masuk untuk jalur barang maka untuk metode tipe penyimpanan yang cocok adalah LIFO (Last In First Out)
System Drive-In merupakan system yang low cost untuk kebutuhan penyimpanan barang berkepadatan tinggi. Sistem penyimpanan Drive-In menyimpan produk pada bidang datar secara kontinyu yang memungkinkan forklift / truck mengangkat masuk barang ke struktur rak Drive-In untuk menempatkan dan mengambil pallet.
Lebih sedikit gang / lorong di perlukan, sehingga dapat meningkatkan kepadatan/densitas penyimpanan hingga 75%. Sistem rak Drive-In adalah solusi penyimpanan dengan kepadatan tertinggi yang tersedia. Sistem Drive-In juga ideal untuk menyimpan produk untuk pallet berukuran besar, untuk penyimpanan barang di ruang pendingin / freezer
Karakteristik dari sistem Drive-In Racking:
Mengakomodasi penyimpanan yang sangat padat di bandingkan dengan sistem Double Deep Racking, ideal untuk penyimpanan dengan jumlah SKU yang sedikit / kecil dan kuantiti palet yang besar. Sehingga dapat memaksimalkan luas lantai dan ruang penyimpanan
- Lebih sedikit lorong / aisle.
- Lebih banyak penyimpanan per meter kubik daripada sistem penyimpanan lainnya.
- Kedalaman lorong hampir tidak terbatas, tergantung luas dan panjang gudang.
- Biaya modal yang rendah dengan menggunakan peralatan penanganan yang konvensional.
- Rotasi pallet terbatas, cocok untuk barang musiman yang keluar dengan cepat dari gudang penyimpanan dengan metode LIFO (Last In First Out)
5. Multi Tier Racking System.
Sistem racking seperti ini sangat cocok sekali untuk menyimpan barang-barang secara manual, karena sistem seperti ini lebih memungkinkan bagi operator gudang untuk mengakses semua barang secara langsung. Bagi yang ingin menyimpan barang secara manual, multi tier racking sistem adalah solusi yang paling tepat, karena dapat menyimpan semua jenis barang dan sangat fleksible untuk digunakan.
Multi tier racking system juga mampu memaksimalkan ruangan dengan membentuk rak-rak secara vertikal beserta lorong dengan ketinggian yang berbeda-berbeda agar dapat menampung barang yang lebih banyak. Selain itu, tersedia tangganya juga untuk semakin memudahkan bagi seseorang untuk mengakesesnya.
6. Narrow Aisle Racking System
Narrow Aisle Pallet Racking identik dengan Selective Pallet Racking konvensional yang di konfigurasi dengan lorong sempit yang di gunakan dengan forklift yang di rancang khusus. Karena forklift ini lebih mahal daripada forklift tipe standar, penggunaan gang sempit dapat memberi anda penghematan besar dalam membangun gudang untuk menyimpan lebih banyak ruang untuk barang dan dapat memberikan pilihan implementasi untuk sistem lebih lanjut, penyimpanan dan pengambilan secara otomatis / Automated Storage and Retrieval System (ASRS)
Truk Forklift dapat beroperasi dengan bebas masuk dan keluar lorong di sistem narrow aisle, dan membawa manfaat selektivitas tanpa mengorbankan kepadatan penyimpanan. Beberapa truk forklift di rancang untuk mencapai ketinggian hingga 30 meter. Dengan memanfaatkan ketinggian penuh pada bangunan dan membuktikan bahwa narrow aisle racking membuktikan sebagai solusi penyimpanan yang padat dan berdensitas tinggi. Narrow Aisle Racking cocok untuk perpindahan / throughtput yang lebih rendah dan untuk penyimpanan cadangan yang padat serta mengakomodasi tinggi gudang. Sistem peyimpanan juga dapat di layani oleh truck forklift dengan cara mengangkat kabin operator hingga ke tempat yang tinggi.
Karakteristik dari Narrow Aisle Racking:
- Perpindahan barang dengan kecepatan yang tinggi dapat di peroleh dengan peralatan khusus / forklift
- Akses ke pallet tidak terbatas, konfigurasi optimal untuk penyimpanan, karena kerapatan dan efisiensi maksimum.
- Penanganan material yang terkontrol sehingga aman dan bebas dari kerusakan
- Perlu di perhitungankan juga terhadap bahaya kebakaran dan ganguan seismik (gempa) sehingga membutuhkan desain gudang dan rak yang baik.
- Dapat memanfaatkan tinggi gudang (maksimum 30m tinggi) sehingga di peroleh jumlah penyimpanan yang berdensitas tinggi.
- Konfigurasi yang optimum, dengan kerapatan antar rak yang tinggi, maka dapat di peroleh jumlah rak yang lebih tinggi daripada tipe system Selective Pallet Racking
Utilitas Narrow Aisle Racking:
- Rata-rata lokasi / bin yang dapat di gunakan/terpakai : 100%
- Aksessibilitas secara langsung : 95%
- Stok rotasi barang : Sangat Baik
7. SSP (Structural Steel Platform).
Platform seperti ini menggunakan kayu dan besi untuk dibuat menjadi mezzanine. Manfaatnya sudah jelas untuk menyimpan barang yang lebih banyak lagi. Selain itu, dengan adanya platform seperti ini, maka akan memberikan ruang yang yang lebih luas pada bagian bawah rak. Metode seperti ini juga memiliki banyak sekali aksesoris lainnya yang dapat ditambahakn ke dalam platform SSP ini.
8. Push Back Racking
Push Back Racking adalah konsep rak dengan menggabungkan penyimpanan berdensitas tinggi dengan akses berkecepatan tinggi oleh truk forklift konvensional. Sistem racking ini sangat cocok dan ideal untuk bisnis yang memerlukan tempat penyimpanan dengan jumlah barang yang besar dan varian SKU yang sama pada satu palet dan relatif sedikit.
Pada sistem Push Back Racking, Pallet dapat di letakkan pada rak dengan kedalaman 2 sampai 6 pallet. Palet-pallet tersebut di letakkan pada bidang yang memiliki kemiringan 4 derajat dan lengkapi dengan roda/roller conveyor dan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga pallet di bagian depan / face selalu terisi, di mana pallet yang terletak di belakang otomatis bergeser ke depan apabila pallet bagian depan di ambil.
System Push Back Racking menawarkan penyimpanan yang aman dan padat untuk palet. Dengan racking biasanya hingga lima palet tingginya. Untuk keamanan dan akses yang relatif cepat ke produk di pertahankan karena forklift / reach truck tidak masuk ke dalam sistem racking.
Dengan adanya rel yang sedikit miring (+- 4 derajat) ke arah sisi beban(depan) sehingga dalam proses pemindahan barang dari rak dapat memanfaatkan gaya gravitasi, menghemat sejumlah besar energi untuk menindahkan berat pallet.
Karakteristik dari Push Back Racking:
Pallet bagian depan pada rak selalu terisi, karena pallet selalu bergeser ke depan secara otomatis akibat gaya gravitasi kemiringan.
- Kepadatan / densitas yang tinggi di mana kedalaman racking bisa sampai 6 pallet.
- Kerusakan pada level racking dapat di minimalisir karena truck forklift / reach truck tidak berhubungan / bersentuhan secara langsung dengan badan racking.
- Dapat menggunakan truck forklift dengan tipe / model konvensional.
- Pergerakan Pallet : First In Last Out.
- 100% SKU Selectivity per baris / Lane.
- Mengurangi gang aisle yang tidak perlu
Utilitas Push Back Racking
- Rata-rata lokasi/pallet yang dapat terpakai : 80%
- Aksesbilitas secara langsung : 100%
- Stok rotasi barang : Sedang
- Penggunaan Forklift / Truck standar / konvensional
9. Flow Through Pallet Racking
Sistem Drive-Thru / Flow Through adalah konfigurasi rak penyimpanan yang memungkinkan forklift untuk mengarahkan langsung ke jalur dari baris rak. Perbedaan antara sistem rak drive-in dan drive-thru adalah apakah memiliki Lane / jalur masuk hanya pada satu ujung atau di kedua ujungnya. Sistem rak Drive-In menggunakan jalur masuk dan jalur keluar barang pada 1 tempat saja, sementara sistem drive-thru memiliki titik masuk dan satu titik keluar.
Pallet Flow Racking atau ‘Pallet Live Storage’ sangat ideal jika Anda menjalankan pengaturan penyimpanan barang First-in, First-out (FIFO). Dengan sistem ini Anda dapat menggunakan ruang hingga 60% lebih sedikit daripada jika Anda menggunakan rak palet jenis konvensional.
Pada sistem rak Drive-Thru / Flow Through palet di muat di satu ujung dan di dorong ke ujung yang lain. Palet pertama yang dimasukan ke dalam baris tersebut adalah yang pertama di ambil di ujung yang lain. Sistem ini menguntungkan untuk bahan / barang dengan tanggal kadaluarsa atu di mana umur simpan merupakan perhatian utama.
System Flow Through ini di bangun jalur berdampingan ke samping dan ke atas, sistem ini membentuk blok penyimpanan yang padat yang diumpankan dari satu ujung dan berjalan dengan gravitasi untuk dibongkar di ujung yang lain.
Sistem ini menawarkan solusi penyimpanan dinamis dengan modul konveyor terpadu untuk memenuhi sebagian besar jenis dan ukuran palet. Cocok untuk industri minuman atau sebagai fasilitas penyimpanan buffer di bidang manufaktur
Karakteristik dari Flow Through Pallet Racking
- Kerapatan penyimpanan yang tinggi, khususnya untuk SKU yang sedikit tetapi jumlah kuantiti pallet yang sangat besar.
- Metodologi FIFO, cocok untuk penyimpanan dan pengeluaran barang yang mengharuskan adanya waktu/umur produk ketika barang di masukkan dan di keluarkan.
- Penanganan yang aman dan aman karena truk forklift tidak masuk ke rak.
- Beban stabil dan konstan, palet kualitas tinggi adalah keharusan dan wajib.
Utilitas Flow Through Pallet Racking
- Rata-rata lokasi/pallet yang dapat terpakai : 90%
- Aksesbilitas secara langsung : 13%
- Stok rotasi barang : Sedang
- Penggunaan Forklift / truk standar / konvensional
10. Dynamic Storage Racking System.
Sistem sepeti ini sangat cocok sekali untuk menyimpan barang-barang yang memiliki tanggal kadaluarsa. Karena, dengan sistem rak seperti ini, akan sangat memungkinkan bagi orang untuk memantau produk dengan sangat mudah. Dynamic Storage Racking System yang lebih sering disebut sebagai live storage seperti ini sangat cocok juga untuk digunakan dengan palet, kardus, maupun container.
Apa Itu Sistem Pergudangan atau Warehouse Management System?
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen gudang yang baik juga diperlukan agar proses distribusi barang hingga sampai ke tangan konsumen dapat berjalan lancar. Warehouse management adalah sebuah sistem yang dibuat untuk mempermudah pengelolaan gudang dan membantu meminimalisir kesalahan (human error) serta membantu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pergudangan.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan Warehouse Management System (WMS). Sistem Warehouse Management System merupakan sebuah sistem pergudangan modern dengan memanfaatkan sebuah software untuk mengatur dan mengelola segala aktivitas pergudangan secara otomatis baik dalam proses penataan barang, penyimpanan barang hingga distribusi barang kepada pelanggan.
Contoh sistem pergudangan yang disediakan oleh Warehouse Management System di antaranya adalah kemampuan untuk mengontrol segala aktivitas pergudangan mulai dari penerimaan, menata gudang, pelacakan barang, penyimpanan, pengiriman serta membantu untuk meminimalisir kesalahan dalam pencatatan. Hal ini karena sistem Warehouse Management System mampu mengolah data dan melaporkannya secara real time.
Selain itu, sistem Warehouse Management System juga dapat bermanfaat untuk menghemat waktu sehingga proses pergudangan akan jauh lebih cepat dan mudah. Fungsi Warehouse Management System itu sendiri adalah untuk mempermudah pengelolaan atau manajemen gudang baik manajemen gudang logistik maupun manajemen gudang retail.
Oleh karena itu, penting untuk belajar Warehouse Management System untuk membantu mengembangkan bisnis Anda karena WMS tidak hanya dapat membantu pengelolaan gudang, tetapi juga dapat mencegah kerugian suatu bisnis akibat pengelolaan gudang yang salah. Ada beberapa contoh Warehouse Management System yaitu Standalone system, Cloud-Based Platform, ERP Module serta Supply Chain Module.
Informasi Racking System / Pallet Racking
Head Office
Kawasan Industri Jababeka Cikarang
Jl. Jababeka XVI Kav V/65-A
Jawa Barat, Indonesia 17520
+62 812 520 999 81