ACETAL (POM)

Acetal (POM) atau polioksimetilen adalah polimer hasil polimerisasi formaldehida. Penelitian Staudinger pada 1920-an mengenai polimer formaldehida berkembang lebih lanjut oleh DuPont pada 1950-an dengan Delrin. Homopolimer dibuat dari formaldehida murni melalui polimerisasi anionik dengan katalis amina dan garam logam alkali larut. Resin poliaketal yang terbentuk memiliki tingkat kristalinitas 75%, titik leleh 180°C, dan bersifat keras serta stabil secara dimensional.

Ada empat proses degradasi termal resin Acetal (POM): depolimerisasi termal atau katalisis basa, serangan oksidatif, pemecahan ikatan oleh asam, dan depolimerisasi pada suhu di atas 270°C. Resin ini tahan pelarut namun rentan terhadap asam kuat, alkali, dan agen pengoksidasi. Walaupun ikatan CO bersifat polar, resin poliaketal memiliki absorbsi air rendah, sehingga efek kelembaban tidak sebesar pada polimer nilon. Cahaya ultraviolet dapat menyebabkan degradasi, yang dapat dikurangi dengan karbon hitam. Kopolimer memiliki sifat serupa dengan homopolimer tetapi memiliki stabilitas termal lebih buruk dan ketahanan alkali lebih rendah.

Resin poliaketal merupakan termoplastik kuat dan kaku dengan sifat kelelahan baik, koefisien gesekan rendah, dan ketahanan panas yang baik. Resin ini mirip dengan nilon, tetapi lebih unggul dalam hal kelelahan, perambatan, kekakuan, dan ketahanan air. Resin poliaketal tersedia untuk cetakan injeksi, cetakan tiup, dan ekstrusi. Penting menghindari pemanasan berlebihan selama proses untuk mencegah produksi formaldehida yang meningkatkan tekanan. Polimer harus dibersihkan dari mesin sebelum dimatikan untuk mencegah pemanasan berlebihan saat memulai kembali, dan harus disimpan di tempat kering.

Pasar resin poliaketal di Amerika Serikat dan Kanada mencapai 368 juta pon pada tahun 1997, digunakan dalam berbagai aplikasi seperti gigi-gigi, rol, komponen pipa, bagian pompa, bilah kipas, wadah aerosol cetakan tiup, dan roda rantai. Resin ini sering menggantikan logam dan sebagian besar diproses melalui cetakan injeksi, dengan sisanya dalam lembaran dan batang ekstrusi. Koefisien gesekan rendah membuat resin poliaketal cocok untuk bantalan.

Kekurangan polimer ini termasuk kekuatan leleh rendah untuk cetakan tiup dan kristalisasi cepat yang menghambat pembuatan film transparan. Kopolimer dengan struktur bercabang tersedia untuk mengatasi masalah ini. (Nigina SH.) #Palletplastic

Polymerization of formaldehyde to polyoxymethylene

Source : Modern Plastic Handbook (Charles A. Harper)