Terdapat beragam aditif untuk termoplastik. Beberapa aditif yang penting mencakup plastisizer, pelumas, aditif anti-penuaan, pewarna, penghambat api, agen pembusa, agen pengikat silang, dan pelindung UV. Pengisi juga dianggap sebagai aditif, tetapi dibahas secara terpisah nanti.
Plastisizer dianggap sebagai pelarut nonvolatil. Mereka berfungsi melembutkan material dengan memisahkan rantai polimer sehingga menjadi lebih fleksibel. Akibatnya, polimer yang diberi plastisizer menjadi lebih lunak dan memiliki daya regang lebih besar. Plastisizer mengurangi viskositas lelehan dan suhu transisi gelas polimer. Agar plastisizer dapat bertindak sebagai “pelarut” bagi polimer, parameter kelarutan plastisizer harus mirip dengan polimer tersebut. Oleh karena itu, plastisizer harus dipilih dengan hati-hati agar kompatibel dengan polimer. Salah satu aplikasi utama plastisizer adalah untuk memodifikasi PVC. Dalam kasus ini, plastisizer dibagi menjadi tiga kelas, yaitu plastisizer primer, sekunder, dan ekstender.
- Plastisizer primer kompatibel, dapat digunakan sendiri, dan tidak akan keluar dari polimer. Mereka harus memiliki parameter kelarutan yang mirip dengan polimer.
- Plastisizer sekunder memiliki kompatibilitas terbatas dan umumnya digunakan bersama plastisizer primer.
- Ekstender memiliki kompatibilitas terbatas dan akan keluar dari polimer jika digunakan sendiri. Biasanya digunakan bersama plastisizer primer.
Plastisizer biasanya berupa cairan dengan viskositas tinggi. Plastisizer harus tahan terhadap suhu pemrosesan tinggi tanpa mengalami degradasi atau perubahan warna yang dapat memengaruhi produk akhir secara negatif. Plastisizer juga harus mampu menahan kondisi lingkungan seperti paparan UV, serangan jamur, atau air. Selain itu, penting bagi plastisizer memiliki volatilitas dan migrasi rendah sehingga sifat-sifat polimer yang telah diberi plastisizer tetap stabil dalam jangka waktu lama. Beberapa kelas plastisizer meliputi ester ftalat, ester fosfat, ester asam lemak, poliester, hidrokarbon, minyak aromatik, dan alkohol.
Pelumas ditambahkan ke termoplastik untuk mempermudah pemrosesan. Termoplastik dengan berat molekul tinggi memiliki viskositas tinggi. Penambahan pelumas dapat mengurangi viskositas lelehan untuk meminimalkan keausan mesin dan konsumsi energi. Pelumas juga dapat mencegah gesekan antara produk cetakan. Contoh pelumas ini meliputi grafit dan molibdenum disulfida.
- Pelumas eksternal bekerja dengan keluar dari polimer ke antarmuka antara polimer dan permukaan mesin. Mereka mempermudah pemrosesan dan memiliki kompatibilitas rendah dengan polimer, serta mungkin mengandung gugus polar untuk menarik logam. Contohnya adalah asam stearat, minyak parafin, dan alkohol atau keton tertentu untuk PVC.
- Pelumas internal meningkatkan aliran pada kondisi lelehan tanpa memengaruhi sifat padatan. Contohnya meliputi lilin amina, ester lilin montan, dan promotor aliran polimer.
Aditif Anti-Penuaan
Aditif ini meningkatkan ketahanan polimer terhadap penuaan, seperti oksidasi, ozon, dehidroklorinasi, dan degradasi UV. Aditif seperti antioksidan (fenol, amina), pengurai peroksida (merkaptan, asam sulfonat), dan pengkelat logam sering digunakan untuk mencegah kerusakan.
Stabilisator UV
Paparan UV dapat menyebabkan fotodegradasi polimer. Stabilisator UV seperti benzofenon, salisilat, atau karbon hitam ditambahkan untuk menyerap energi UV secara aman. Agen pemadam (nikel kelat, amina terhalang) juga dapat digunakan.
Penghambat Api
Penghambat api bekerja dengan mengganggu propagasi api, menyerap panas, membentuk lapisan tahan api, atau menghasilkan gas yang mengurangi suplai udara. Contohnya adalah fosfat, senyawa halogen, dan oksida antimon.
Pewarna
Pewarna dapat berupa pigmen (tidak larut dalam polimer) atau zat pewarna (larut dalam polimer). Pemilihan pewarna tergantung pada warna yang diinginkan dan jenis polimer.
Agen Pembusa
Agen ini menghasilkan struktur berbusa pada polimer. Mereka dapat berupa bahan kimia yang terurai pada suhu tertentu atau cairan bertitik didih rendah yang menguap selama pemrosesan.
Agen Pengikat Silang
Peroksida sering digunakan untuk menciptakan ikatan silang pada polimer. Peroksida dipilih berdasarkan suhu penguraiannya yang sesuai untuk aplikasi tertentu. (by : niginashq) #plasticpallet #plasticrecycle
Source : Modern Plastic Handbook (Charles A. Harper)