Agen Antistatik

Pembahasan berikutnya mengenai Agen Antistatik, adalah material yang secara alami bersifat isolator, dengan resistivitas permukaan sangat tinggi (antara 10¹²–10¹⁴ ohm per persegi), sehingga tidak mampu secara efektif menghilangkan muatan listrik statis. Dalam proses produksi, transportasi, dan penggunaan akhir, muatan listrik statis dapat terbentuk karena gesekan atau kontak antar material. Masalah seperti ledakan, kebakaran, kerusakan komponen elektronik, penempelan debu, hingga kesulitan pelepasan cetakan bisa timbul akibat penumpukan muatan ini.

Untuk mengatasi hal ini, Agen Antistatik pada plastik digunakan. Fungsinya adalah untuk menghilangkan atau mempercepat hilangnya muatan statis dari permukaan plastik. Di samping fungsi utamanya, juga memberikan keuntungan tambahan seperti peningkatan kemampuan proses, pelumasan, dan kemudahan pelepasan cetakan.

Secara umum diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan cara aplikasinya, yaitu Agen Antistatik Eksternal dan Agen Antistatik Internal

Agen Antistatik Eksternal : ini diaplikasikan ke permukaan produk plastik setelah proses produksi selesai, melalui teknik seperti penyemprotan atau pengelapan. Bahan kimia yang paling umum digunakan adalah garam amonium kuaterner (quats). Meskipun efektif dalam jangka pendek, lapisan ini mudah hilang karena proses pembersihan atau gesekan, sehingga kurang cocok untuk perlindungan jangka panjang. Jenis ini banyak digunakan untuk menghindari debu pada permukaan plastik, seperti pada tampilan produk.

Agen Antistatik Internal : Jenis ini dicampurkan langsung ke dalam matriks plastik saat proses produksi. Ada dua jenis utama : 

Agen Antistatik Migratori (MAS) – Terdiri dari komponen hidrofilik dan hidrofobik. Bahan ini bermigrasi ke permukaan dan menarik air dari udara untuk membentuk jalur konduktif yang membuang muatan statis. MAS terbagi menjadi: Kationik: Cocok untuk PVC dan stirenik, tapi dapat menurunkan stabilitas termal. Anionik: Sering digunakan dalam PVC, stirenik, dan poliolefin, contohnya natrium alkil sulfonat. Nonionik: Termasuk amina alkil etoksilat dan lauramida etoksilat, sangat efektif meski pada kelembapan rendah, dan disetujui untuk aplikasi makanan tidak langsung. 

Antistatik Permanen – Tidak bermigrasi ke permukaan dan tidak bergantung pada kelembapan udara. Umumnya berupa polimer hidrofilik seperti PEBAX atau polimer konduktif alami (ICP) seperti polianilin dan polithiofen. Keunggulannya meliputi performa jangka panjang, tahan suhu tinggi, dan tidak mempengaruhi warna maupun transparansi. Cocok untuk aplikasi sensitif seperti perangkat elektronik dan bagian mesin kantor.

Meskipun karbon hitam dapat digunakan untuk efek Agen Antistatik permanen, penggunaannya terbatas karena mengganggu tampilan warna dan transparansi plastik. Di sisi lain, partikel seperti ini juga dapat menyebabkan kontaminasi pada aplikasi elektronik yang sangat sensitif.

Efektivitas Agen Antistatik sangat tergantung pada jenis polimer, metode proses, kondisi lingkungan, serta interaksi dengan aditif lain. Pemilihan jenis agen dan tingkat penggunaannya harus disesuaikan agar tidak menyebabkan permukaan berminyak atau menurunkan kualitas cetak dan perekat.

Dengan memahami fungsi dan jenis, produsen dapat memilih solusi terbaik untuk memastikan keamanan, efisiensi, dan kualitas produk plastik mereka dalam berbagai kondisi operasional. (PIC : AN) #bumimulia #paletplastik #plastikpalet #recycleplastik #pallet #Plastic #higienis #extrudeblowmolding #injectionmolding #injectionstretchblow #extrudetube #printingtube

Source : Modern Plastics Handbook (Charles A. Harper)