Kategori Polimer: Biodegradasi Polimer

Polimer saat ini sudah banyak digunakan untuk berbagai hal mulai dari peralatan rumah hingga komponen – komponen pada kendaraan, hal ini karena polimer mudah untuk diproses. Karena kemudahan nya tersebut, pemakaian polimer menjadi cukup besar dan tentu saja diikuti dengan menumpuknya sampah berbahan dasar polimer. Untuk mengatasi hal itu, maka dibuatlah jenis polimer baru yaitu biodegradasi polimer. Biodegradasi polimer adalah sebuah proses alami di mana polimer dipecah menjadi bagian yang lebih kecil dengan memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri dan fungi (jamur), hal ini bertujuan untuk mengurangi masalah sampah padat yang ditimbulkan akibat pemakaian polimer yang berlebihan baik dari dunia industri ataupun dalam masyarakat.

Fungi (jamur) dan Mikroorganisme

Polimer dapat terdegradasi baik secara kimia maupun oleh mikroorganisme, tergantung pada struktur molekulnya dan jenis polimernya. Beberapa jenis polimer seperti polivinil alkohol dan selulosa adalah salah satu jenis polimer yang mudah terdegradasi karena sifat alami mereka, tetapi ada juga jenis polimer seperti polietilena yang cenderung lebih tahan terhadap biodegradasi.

Serat Selulosa dari Sabut Kelapa & Serat Polivinil Alkohol

Kemudian ada juga polimer sintetik yang dibuat khusus untuk mudah terdegradasi, seperti polilaktida (PLA) dan polihidroksibutirat-valerat (PHBV). PLA dan PHBV cocok untuk aplikasi biodegradable seperti kemasan makanan dan bahan medis karena mereka dapat terurai sepenuhnya oleh mikroorganisme. Selain itu, terdapat bahan biodegradable lainnya seperti kitin dan kitosan yang berasal dari alam dan memiliki beragam aplikasi dalam bidang biomedis, kosmetik, dan pengolahan air.

Upaya dalam pengembangan polimer biodegradable dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan dan memperluas pilihan bahan yang ramah lingkungan dalam berbagai industri. (Aditia N.) #Pallet Plastic

Source: Modern Plastic Handbook (Charles A. Harper)