Light Stabilizers
Deskripsi
Plastik, khususnya poliolefin, rentan mengalami perubahan warna, kerapuhan, hingga degradasi akibat paparan sinar ultraviolet (UV). Untuk mencegah hal tersebut, digunakan light stabilizers. Tiga kelompok utama dari stabilisator ini adalah:
- UV absorbers – menyerap sinar UV agar tidak merusak struktur polimer.
- Excited state quenchers – menetralkan energi berlebih sebelum merusak ikatan molekul.
- Free-radical terminators – menghentikan reaksi radikal bebas yang dapat mempercepat degradasi.
Setiap kelompok bekerja dengan mekanisme berbeda sesuai dengan komposisi kimianya.

Jenis-Jenis Light Stabilizers
- Benzofenon
Sudah lama digunakan dalam poliolefin, PVC, dan resin lain. Selain pada plastik, senyawa ini juga banyak dipakai dalam kosmetik sebagai tabir surya. - Benzotriazol
Efektif untuk resin dengan suhu tinggi seperti akrilik dan polikarbonat. Aplikasinya luas, termasuk pada lapisan pelindung (coatings). - Benzoat & Salisilat
Bekerja dengan berubah menjadi analog benzofenon saat terkena sinar UV, sehingga berfungsi sebagai penyerap sinar. - Kompleks Nikel Organik
Melindungi plastik dari degradasi melalui mekanisme excited state quenching. Banyak digunakan dalam serat poliolefin dan film pertanian karena ketahanan terhadap pestisida. - Hindered Amine Light Stabilizers (HALS)
Merupakan teknologi stabilisator UV terbaru (diperkenalkan tahun 1975). HALS tidak menyaring sinar UV, melainkan menstabilkan resin dengan menghentikan radikal bebas. Mereka lebih hemat dosis dibanding benzofenon maupun benzotriazol, sehingga lebih ekonomis dan kini banyak dipakai pada poliolefin.
Pemasok
Ada sekitar 40 pemasok light stabilizers di dunia. Beberapa di antaranya juga memproduksi antioksidan dan stabilisator panas PVC. Dari semua pemasok tersebut, Ciba Specialty Chemicals menonjol karena memiliki lini produk terlengkap di seluruh kawasan.

Tren Pasar dan Perkiraan
- Pertumbuhan Pasar
Permintaan stabilisator cahaya sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan poliolefin. Sekitar 75% konsumsi global stabilisator cahaya berasal dari plastik berbasis poliolefin, terutama polipropilena (PP). PP semakin banyak menggantikan logam dan plastik rekayasa dalam aplikasi otomotif maupun industri lain, sehingga meningkatkan konsumsi stabilisator. - Penurunan Penggunaan Nikel
Di Amerika Utara, penggunaan stabilisator berbasis nikel menurun karena isu toksisitas. Namun, di Eropa, nikel masih dipakai terutama pada film pertanian. - Desain Produk
Industri plastik kini mendorong pengurangan ketebalan (down-gauging) komponen eksterior demi efisiensi biaya dan bobot. Hal ini membuat stabilisasi cahaya semakin penting agar kinerja tetap terjaga pada dinding yang lebih tipis. - Pertumbuhan HALS
HALS diprediksi menjadi segmen dengan pertumbuhan tercepat karena efisiensi biaya dan kinerja yang tinggi. Meski begitu, pada resin vinil dan plastik rekayasa, benzotriazol dan benzofenon masih lebih unggul dibanding HALS. - Inovasi Teknologi
Perkembangan HALS difokuskan pada peningkatan performa, khususnya untuk menjaga warna dan kilap pada plastik berpigmen. Selain itu, beberapa pemasok juga mulai menawarkan bentuk fisik baru, seperti flake form dari Cytec yang lebih praktis, minim debu, dan memiliki daya simpan lebih baik. - Konsolidasi Industri
Tekanan regulasi seperti kepatuhan FDA, uji toksikologi, dan kebutuhan investasi modal mendorong terjadinya konsolidasi di pasar ini. Tren ini paling terlihat di Asia/Pasifik yang memiliki banyak pemasok kecil.
Prospek Pertumbuhan
Secara global, stabilisator cahaya diperkirakan tumbuh sekitar 7% per tahun dalam lima tahun ke depan. Pertumbuhan tercepat akan terjadi di kawasan Asia/Pasifik, Amerika Latin, dan Afrika, seiring meningkatnya permintaan polipropilena/TPO dan resin rekayasa untuk aplikasi eksterior, menggantikan logam maupun plastik berlapis cat.
Dengan tren ini, HALS diprediksi menjadi pilihan utama, sementara benzotriazol dan benzofenon akan tetap relevan pada aplikasi tertentu. (by : niginashq) #plasticpallet #plasticrecycle #bumimulia #paletplastik
Source : Modern Plastic Handbook (Charles A. Harper)